( Babi Panggang , Cina: 燒肉; Jyutping: siu1 juk6) adalah semacam siu mei, atau hidangan daging panggang, di masakan Kanton. Hal ini dibuat dengan memanggang seluruh babi dengan bumbu dalam tungku arang pada suhu tinggi. Babi panggang berkualitas tinggi memiliki kulit renyah dan menghasilkan daging yang juicy dan lembut. Biasanya daging disajikan polos, tapi kadang-kadang disajikan dengan kecap atau saus hoisin.
Ketika disajikan dengan kondisi terpotong potong biasa dikenal sebagai " Babi Potong Panggang " atau " Daging Panggang " (Chinese: 燒肉, Mandarin: chāo ròu, Kanton: siu1 juk6). Dan ketika seluruh babi disajikan, hidangan ini dikenal sebagai " Babi Panggang Utuh " (Chinese: 燒 豬, Babi Panggang, Mandarin chāo zhū, Kanton: siu1 zyu1). Sekarang karena sering disajikan / dikonsumsi dalam jumlah kecil, maka Babi Potong Panggang Atau Daging Panggang diganti menjadi Babi Panggang.
Cara Cina Selatan memasak hampir identik antara bagian selatan Cina daratan dan Hong Kong. Kadang-kadang seluruh babi yang dibeli untuk kepentingan urusan keluarga khusus, bukan bisnis, atau sebagai korban spiritual ritual. Sebagai contoh, dalam industri hiburan di Hong Kong, salah satu tradisi adalah untuk menawarkan satu atau beberapa seluruh babi panggang kepada Kaisar Jade untuk merayakan pembukaan sebuah film dengan babi panggang; babi dikorbankan untuk menangkal kejahatan imbalan untuk mendoakan kesuksesan film. Salah satu hiasan yang digunakan untuk membuat tampilan hidangan lebih menarik adalah topping babi panggang, yaitu dengan irisan melingkar seperti nanas dan ceri glacé untuk mata. Babi Panggang sering disajikan dalam kertas pembungkus merah dan kotak merah untuk keberuntungan.
Dalam banyak Pecinan di luar negeri, karena mayoritas migran di luar China yang datang dari selatan, gaya memasak yang disajikan di restoran hampir identik dengan yang ditemukan di Cina Selatan
Pig : Babi muda dengan berat kurang dari 50 kg.
Pork : Daging babi.
Swine : Daging babi untuk seluruh spesies babi.
Hog : Babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg.
Boar : Babi liar, babi hutan, atau celeng.
Lard : Lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan, kue, atau bahan sabun.
Bacon : Daging hewan yang diasapi, terutama babi.
Ham : Daging babi bagian paha.
Sow : Babi betina dewasa (namun istilah ini jarang digunakan).
Sow milk: Susu yang dihasilkan dari babi.
Bak : Daging babi dalam bahasa Tiongkok. Misal: Bak Kut Teh, bakkwa.
Char siu, cha siu, char siew : Mengacu hidangan kanton berupa daging barbeku.
Cu Nyuk : Daging babi dalam bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan dalam makanan siomay dan bubur.
Rou : Babi dalam bahasa Mandarin, misalnya, hingshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi.
Dwaeji : Daging babi dalam bahasa Korea, biasanya digunakan sebagai varian dalam bulgogi dan galb.
Tonkatsu : Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan tepung panir.
Tonkotsu : Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi.
Butaniku : Sebutan daging babi dalam bahasa Jepang.
Yakibuta : Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya digunakan untuk toping ramen.
Nibuta : Hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak dengan sedikit kuah.
B2 : Sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.
Khinzir : Nama untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu